Selasa, 01 Maret 2016

SEJARAH YANG BELUM BANYAK MENDAPAT PERHATIAN

SEJARAH YANG BELUM BANYAK MENDAPAT PERHATIAN

       Situs cagar budaya diatas mungkin masih asing bagi pembaca, bahkan bagi anda yang berasal dari Kabupaten Lumajang sendiri. Situs cagar budaya yang berada di kawasan Biting, Kutorenon, Sukodono ini belum banyak mendapat perhatian dari masyarakat. Khusunya  kalangan pelajar dan mahasiswa. Sadar atau tidak terkadang kita lebih cenderung untuk menulis ulang sejarah-sejarah terkenal yang sudah dibanyak ditulis orang. Namun sesuatu yang seharusnya menjadi warisan sejarah yang sangat berharga khusunya bagi masyarakat Lumajang sendiri tidak banyak yang memperhatikan. "Miris" itu kesan pertama saya saat mengunjungi situs ini. Situs yang berada ditengah pemakaman umum ini sepi dari kunjungan pelajar.

 (Makam Arya Wiraraja)

        Jika berkunjung ke situs ini maka kita akan menjumpai satu makam dengan cungkup yang besar namun kesan sedehana masih terlihat dari cungkup makam tersebut. Makam ini adalah makam Arya Wiraraja. Tokoh yang dipercayai sebagai raja pertama dari Kerajaan Lamajang Tigang Juru. Sumber yang ada  menyebutkan bahwa kerajaan ini sudah berdiri pada abad 13 M. Sosok Arya Wiraraja sendiri masih menyisakan misteri, beberapa sumber menyebutkan bahwa Arya Wiraraja adalah seorang muslim. Alasanya adalah  dibagian barat makam Arya Wiraraja terdapat makam seorang ulama yang dipercaya sebagai ulama pertama yang menyebarkan Islam di Wilayah Lumajang. Pemilik makam tersebut bernama Syeikh Abdurrahman Assyaibani. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan pengelolah situs ini didapatkan keterangan bahwa   Syekh Abdurrahman Assyaibani ini adalah seorang ulama Persi yang ditugaskan oleh Sultan dari  Kesultanan Turki Usmani. Jika kita analisa kemungkinan Syekh Abdurrahman Assyaibani,  salah satu ulama yang mendapatkan misi Islamisasi  dari Sultan Amir Ghazi, Sultan pertama dari Kesultanan Turki Usmani yang memerintah pada tahun 1230-1281. Syekh Abdurrahman Assyaibani di perkirakan menyebarkan Islam di Kerajaan Lamajang pada sekitar tahun 1250 M. 

      Ibukota Kerajaan Lamajang diyakini berada dikawasan Biting, Kutorenon, Sukodono, Lumajang. Nama Ibukota Kerajaan ini adalah Arnon, ada yang berpendapat bahwa nama Kutorenon itu berasal dari "Kuto Arnon", namun seiring dengan berjalanya waktu penyebutanyapun berubah. dialek masyaraka setempat juga tidak bisa dilepaskan dari perubahan penyebutan ini.

(Makam Syeikh Abdurrahman Assyaibani)
(Makam Senopati-Senopati Kerajaan Lamajang Tigangjuru)
 
        Makam senopati-senopati Lamajang Tigangjuru ini berada diantara makam Arya Wiraraja dan Makam Syeikh Abdurrahman Assyaibani. Berdasarkan Keberadaan Makam-Makam ini kita dapat menyimpulkan bahwa kemungkinan didaerah ini dulunya memang ada Kerajaan yang pernah berdiri. Argumen ini juga di perkuat dengan adanya 4 benteng yang letaknya tidak jauh dari komplek situs  Biting.
 (Situs Benteng dilihat dari sisi kanan )

(bagian dalam benteng)
      Makam raja, Senopati, dan Benteng kerajaan sudah ditemukan. Mungkin Masalah yang akan kita tanyakan selanjutnya untuk membuktikan Keberadaan Kerajaan  Lamajang ini adalah: "Dimana tepatnya istana dari kerajaan ini?, Berapa banyak raja yang memerintah kerajaan ini?, Kapan dan mengapa kerajaan ini runtuh?, dan apakah benar raja pertamanya adalah seorang muslim? sementara ada sumber yang menyebutkan bahwa Arya Wiraraja ikut ambil bagian dalam proses pendirian Merajaan Majapahit. Saat ikut andil dalam pendirian Majapahit itu apakah Ia sudah muslim? Jika iya, mengapa seorang Raja yang beragama Islam(Muslim) ikut ambil andil dalam pendirian Kerajaan Hindu-Budha? ".